Mengenal Gigi Tiruan, Jenis Dan Cara Perawatnya

 Hilangnya satu atau beberapa gigi membuat daya kunyah menjadi terganggu. Selain itu, tidak lengkapnya gigi juga dapat mempengaruhi penampilan estetik seseorang.  Selain itu efek yang ditimbulkan dari gigi ompong seperti adanya penumpukan karang gigi, perubahan posisi hingga perubahan struktur wajah.

Gigi tiruan menjadi solusi bagi mereka yang gigi aslinya tidak lengkap. Namun sebelum memasang gigi tiruan, alangkah baiknya kenali dulu jenis-jenis gigi tiruan yang ditangani oleh dokter gigi profesional.

Apa itu gigi tiruan ?

Gigi tiruan disebut juga gigi palsu, denture, atau dental prosthetik merupakan unit atau alat yang berfungsi menggantikan fungsi satu atau lebih gigi asli yang telah hilang oleh karena pencabutan atau sebab lain. Fungsi gigi asli tersebut bisa berupa fungsi penampilan (kosmetik), fungsi pengunyahan (mastikasi) dan fungsi bicara (fonetik).

Gigi tiruan secara garis besar terbagi jadi 2, yang permanen dan lepasan. Gigi tiruan permanen artinya gigi yang dipasang permanen oleh Dokter Gigi yang sehari-harinya tidak bisa dilepas pasang oleh pasien sedangkan Gigi tiruan lepasan gigi tiruan dapat dilepas pasang oleh pasien.

Jenis-jenis gigi tiruan

A. Gigi Tiruan Permanen

Sejauh ini ada 3 macam gigi tiruan permanen yang udah dikenal, yaitu implant, crown, dan bridge

            1. Implant gigi (dental implant)

 

Implant gigi merupakan gigi tiruan permanen yang ditanam dalam gusi dan berdiri sendiri. Implant terdiri dari 2 bagian, part 1 implant, yang ditanam dalam gusi dan berfungsi sebagai akar buatan dan part 2 crown+abutment, yang membentuk struktur mahkota giginya.

            2. Crown (Mahkota tiruan)

 

Crown merupakan mahkota tiruan yang dipasang untuk menggantikan struktur mahkota gigimu yg rusak akibat lubang, keropos, atau patah. Crown hanya menggantikan mahkota yg rusak dan tidak menggantikan akar gigi sehingga gigi tidak perlu dicabut dan akar gigi harus cukup kuat. 

            3. Bridge

Bila kamu kehilangan 1 atau lebih gigi, salah satu alternatif gigi tiruan pengganti yang sifatnya permanen adalah bridge. Berbeda dengan implant yang ditanam di dalam gusi, bridge disangga oleh gigi-gigi disebelahnya, sehingga gigi perlu dikecilkan dan dicrown. 

B.GIGI TIRUAN LEPASAN

Gigi tiruan lepasan juga secara umum terdapat 3 macam berdasarkan bahannya, yaitu akrilik, valplast, dan frame (kerangka logam).

            1. Akrilik

 

Gigi tiruan lepasan jenis akrilik paling ekonomis dibandingkan gigi tiruan lepasan lainnya. Platnya relatif lebih tebal dan ada cengkeram kawatnya sebagai tambahan pegangan ke gigi yang tersisa.

            2. Valplast (Flexi denture)

Gigi tiruan jenis ini tidak menggunakan cengkeram kawat dan lebih lentur dan tipis dibandingkan gigi tiruan akrilik. Sehingga tentunya lebih nyaman digunakan.

            3. Frame (kerangka logam)

Gigi tiruan frame menggunakan plat logam dibagian dalamnya. Karena bahannya yang terbuat dr logam, plat gigi tiruan bisa dibuat sangat tipis sehingga dibandingkan gigi tiruan lepasan lainnya, jenis ini paling nyaman digunakan. Seperti akrilik, dia memiliki cengkeram kawat yang memegang gigi-gigi yang tersisa agar gigi palsu stabil dan tidak goyang saat digunakan berbicara atau mengunyah makanan.

Walau kini gigi tiruan lepasan mudah didapat dan harganya terjangkau, tapi banyak orang yang pengetahuannya tentang cara perawatan gigi tiruan yang benar masih minim. Padahal, pemakaian gigi tiruan yang tidak diimbangi dengan perawatan yang benar bisa berisiko buruk bagi kesehatan mulut.

Cara merawat gigi tiruan

1.    Lepaskan dan bersihkan gigi setelah makan

Setelah selesai makan, hendaknya gigi tiruan harus dilepaskan dan dibersihkan dengan pembersih khusus. Cara pembersihannya bisa dengan direndam dengan air yang hangat dan dilarutkan bersama pembersih khusus yang bisa dibeli di apotek tersebut.

2.    Jangan disikat dengan pasta gigi

Jangan samakan gigi tiruan dengan gigi biasa. Gigi palsu tidak boleh dibersihkan dengan menggunakan pasta gigi sebab kandungan dalam pasta gigi juga berbeda. Hindari sikat gigi yang kasar karena bisa menyebabkan keausan karena gigi tiruan 10 kali lebih lembut dibanding gigi asli.

3.    Lepaskan gigi tiruan setidaknya 6 jam sehari

Menggunakan gigi tiruan sebaiknya jangan terlalu lama. Mulut juga butuh waktu untuk bernafas tanpa gigi tiruan. Setidaknya lepaskan gigi tiruan sekitar 6 jam per hari.

4.    Rendam gigi tiruan semalaman

Saat malam, sebaiknya lepaskan gigi tiruan dan rendam dengan air hangat-hangat kuku untuk menjaga agar gigi tiruan tidak kering dan keriput. Tambahkan pula dengan pembersih khusus yang dilarutkan ke dalam air rendaman.

5.    Cek ke dokter gigi secara rutin

Untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk, rutinlah mengecek kesehatan mulut dan gusi ke dokter gigi. Jika pemakaian gigi tiruan menyebabkan gusi bengkak dan memerah, maka hindari dulu penggunaannya. Gigi tiruan bisa diperiksa secara rutin setiap 6 minggu sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Karang Ayu

PELAYANAN ASUHAN KELOMPOK IBU HAMIL